Selasa, 25 Maret 2008

Joko Tawarkan Konsep Agribisnis Nasional

PADALARANG—Dukungan terhadap Joko Wiryanto yang maju sebagai bakal calon (balon) Bupati Kabupaten Bandung Barat terus berdatangan. Joko Wiryanto tidak hanya didukung dari kalangan petani di KBB, melainkan juga didukung partai politik (parpol). Adalah Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) yang siap mendukung Joko melenggang dalam pentas Pilkada KBB. Ditemui di kediamannya, Joko mengakui, maju dalam pentas Pilkada KBB, tak lain lantaran terpanggil oleh amanah masyarakat KBB untuk memajukan KBB dari sektor perekonomian rakyat. Selain itu, menjadikan KBB sebagai gerbang utama perekonomian seperti yang tercantum dalam motonya. "Saya merasa terpanggil untuk melakukan langkah nyata memberikan kontribusi langsung terhadap kemajuan masyarakat Bandung Barat," ujar Joko yang juga ketua Asosiasi Padi Palawija Indonesia (AP3I) ini.

Ketua Tim Pelaksana Nasional Gerakan Revolusi Lahan ini berpendapat, jika suatu sistem atau konsep yang secara nyata diterapkan, akan membawa perubahan positif bagi ekonomi rakyat di Bandung Barat. Tentunya masalah tersebut mesti didukung oleh lahan yang memadai, sumber daya alam, sumber daya manusia (SDM), modal dan teknologi. "Jika konsep dan bidang tersebut diterapkan maka KBB bisa dijaikan pusta agribisnis nasional, dan itu tidak berlebihan," ungkapnya.

Joko menambahkan, dengan semangat juang dan kebersamaan serta dukungan dari pemerintah daerah, konsep tersebut sudah berjalan dan lengkap apa adanya. Berkat dukungan kelompok tani dan organisasi masyarakat juga. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ini memberanikan diri untuk tampil mengemban amanah masyarakat KBB yang mayoritas petani. "Maka sudah waktunya ada wakil bupati dari kalangan petani," tukasnya.

Masalah tersebut, Joko memandang, tidak semudah membalikkan telapak tangan mengimplementasikan teori dan usulannya. "Kalau bukan ahlinya, inspiratif, cerdas, amanah serta agresif harapan jutaan orang dapat terlaksana," tandas alumnus SMAN Cililin 1984 ini. (bwo)***

Sumber: Radar Bandung (Edisi Kamis 13 Maret 2008)

Tidak ada komentar: